Kamis, 27 Agustus 2015
Pesona 'PANTAI LARITI' yang Membelah Lautan
Berbicara tentang keindahan alam indonesia tidak akan ada habisnya, masih banyak sekali tempat yang belum terekspose yang memiliki nilai keindahan yang tidak kalah dengan tempat-tempat yang sudah banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun turis mancanegara. Dari sekian banyak tempat yang belum terekspose tersebut banyak sekali terletak di Indonesia bagian timur. Salah satu tempat tersebut yaitu PANTAI LARITI.
Pantai Lariti terletak di Sape-Bima Nusa Tenggara Barat, untuk dapat sampai ke Pantai Lariti membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan dari pusat Kota Bima dengan menggunakan kendaraan roda empat, cukup jauh memang ditambah lagi dengan kondisi jalan yang rusak sepanjang 10 km sebelum sampai ketempat tujuan. Namun semua itu akan terbayar lunas ketika sampai ke tempat tujuan dan menikmati indahnya Pantai Lariti.
Hal yang menjadi daya tarik dari Pantai Lariti adalah pantai yang membelah laut ketika air laut surut dan menghubungkan kedua pulau sehingga kita bisa menyebrang ke pulau seberang tanpa harus basah kuyup.
Namun untuk melihat keindahan tersebut kita harus sedikit bersabar karena kita harus menunggu surutnya air laut. Air laut bisa surut pada waktu pagi-pagi buta atau saat sore hari, namun alangkah lebih baiknya kalau mau berkunjung kesana pada saat air laut surut sore hari karena pemandangan yang terlihat akan jadi lebih menakjubkan ditambah dengan terbenamnya matahari dan menciptakan sinar orange yang bercampur dengan warna biru langit dan biru air laut, degradasi warna yang sangat menakjubkan yang tercipta secara alami oleh alam sendiri, menambah keindahan Pantai Lariti. Ketika air laut surut kita bisa manjadi kan pantai yang membelah laut sebagai spot untuk berfoto-foto dan mengabadikan momen yang sangat menakjubkan dengan kerabat.
Indonesia memang memiliki banyak pesona alam yang menakjubkan dan masih banyak yang belum terekspose, sudah sepantasnya kita sebagai warga Indonesia harus mengekspose dan mempromosikan tempat wisata kita di Indonesia, namun kita harus tetap menjaga keindahan dan kebersihan tempat wisata yang kita punya dan kita kunjungi. Jangan sampai seperti hal yang menjadi permasalahan sekarang ketika tempat wisata sudah terekspose, keindahan dan kebersihan tempat wisata tersebut menjadi tidak terjaga dan lama-kelamaan tempat wisata tersebut manjadi kotor dan keindahannya tidak bisa dinikmati lagi dan tidak ada lagi yang bisa kita banggakan.
Selasa, 30 Juni 2015
CONTOH PROPOSAL MANAJEMEN PROYEK
Bagi teman - teman yang lagi bingung nyari contoh proposal manajemen proyek, berikut saya kasih contoh proposalnya. Proposal ini merupakan tugas matakuliah Manajemen Proyek saya yang ditugaskan oleh dosen saya untuk dikumpulkan, semoga bisa memberi referensi kepada teman - teman :)
PROPOSAL
PROYEK
PEMBUATAN
ROBOT PEMBANTU RUMAH TANGGA
“RT
ROBOT”
DISUSUN
OLEH :
YUSMANSYAH
(1105110025)
FAKULTAS
TEKNIK ELEKTRO
TELKOM
UNIVERSITY
2015
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang…………………………………………………………………….. 1
B.
Rumusan
masalah………………………………………………………………… 1
C.
Ruang
lingkup proyek……………………………………………………………. 1
D.
Manfaat
proyek…………………………………………………………………… 2
E.
Tujuan……………………………………………………………………………. 2
F.
Solusi
yang diusulkan……………………………………………………………. 2
G.
Hasil
yang diharapkan……………………………………………………………. 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Robot………………………………………………………………………………. 3
B.
Sensor…………………………………………………………………………….... 3
C.
Mikrokontroler…………………………………………………………………….. 5
BAB III
METODE PELAKSANAAN 5
BAB IV
JADWAL DAN BIAYA KEGIATAN
A.
Uraian
kegiatan……………………………………………………………………. 6
B.
Waktu
pelaksanaan proyek………………………………………………………… 6
C.
Network
diagram………………………………………………………………….. 7
D.
Biaya
proyek……………………………………………………………………….. 7
DAFTAR
PUSTAKA 8
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Robot adalah sebuah mesin yang
tersusun dari beberapa komponen elektronika yang dapat di program untuk
melakukan sebuah misi atau tujuan khusus. Dewasa ini robot menjadi sangat
penting karena bisa membantu menyelesaikan dan mengerjakan tugas – tugas yang
biasanya dilakukan oleh manusia. Robot dapat mengerjakan sebuah pekerjaan
dengan teratur, presisi dan tekun tak kenal lelah, bila dibandingkan dengan
manusia yang memiliki tingkat kepresisian yang berbeda dan lama kelamaan
manusia akan merasa letih sehingga tingkat ketelitian pekerjaan menjadi
berkurang. Robot yang dulunya hanya diperuntukan untuk bidang industri saja,
kini mulai merambah lingkungan sekitar kita dan interaksinya semakin dekat
dengan kita. Banyak dari produsen robot mulai mengembangkan robot untuk bisa
berinteraksi disekitar kita, salah satu robot yang sedang ramai dikembangkan
sekarang adalah robot yang membantu kita dalam urusan rumah tangga seperti
menyapu rumah dan mengepel rumah kita.
Seiring dengan perkembangan gaya
hidup masyarakat modern di kota metropolitan yang memiliki waktu yang sibuk dan
jadwal yang padat, mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengurusi rumah
tangga mereka seperti menyapu rumah dan mengepel rumah mereka. Mereka kadang –
kadang tidak menghiraukan masalah kebersihan rumah mereka dikarenakan jadwal
yang padat dan hanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat atau dalam hal ini
sebuah robot yang dapat membantu mereka untuk menyelesaikan tugas rumah tangga
mereka seperti menyapu rumah dan mengepel rumah. Robot ini bisa mendeteksi
tingkat kekotoran lantai rumah dan akan menyapunya sekaligus mengepel
lantainya, sehingga rumah akan senantiasa bersih walaupun pemilik rumah sibuk
dan tidak pernah menyapu lantai rumahnya.
B.
Rumusan
masalah
Permasalahan yang menjadi
penyebab utama dibuatnya proyek pembuatan robot asisten rumah tangga ini adalah
dikarenakan pola hidup masyarakat modern khususnya di kota metropolitan yang
memiliki tingkat kesibukan tinggi sehingga mereka tidak punya waktu untuk
memperhatikan bahkan membereskan beberapa urusan rumah tangga mereka seperti
menyapu dan mengepel lantai mereka. Sehingga dibutuhkan sebuah alat atau sebuah
robot yang dapat membantu mereka untuk menyelesaikan tugas rumah tangga
masyarakat modern ini.
C.
Ruang
lingkup proyek
Proyek pembuatan robot “RT ROBOT”
atau robot rumah tangga yang akan dikembangkan ini memiliki beberapa ruang
lingkup yang harus dikerjakan, antara lain sebagai berikut :
1. Mendesain sistem robot secara
keseluruhan
2. Mendesain mekanik robot yang akan
difungsikan untuk menyapu dan mengepel lantai
3. Mendesain elektronika dari sistem
robot yang akan dibuat
4. Memprogram atau menanamkan
kecerdasan pada robot
5. Trial and error setelah robot
selesai dirakit dan dikerjakan
D.
Manfaat
proyek
Adapun manfaat dari proyek
pembuatan robot ini adalah untuk membantu pekerjaan rumah tangga yaitu menyapu
dan mengepel lantai yang biasa dilakukan oleh ibu rumah tangga, karena biasanya
hal ini menjadi hal yang lumayan menghabiskan waktu bagi orang – orang yang
sibuk dan kadang –kadang hal ini sering dibiarkan dan dikerjakan setelah ada
waktu sehingga rumah tampak kotor akibat debu yang tidak dibersihkan.
E.
Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah
untuk membuat sebuah robot yang dapat membantu menyelesaikan tugas rumah tangga
seperti menyapu dan mengepel lantai sekaligus. Dengan adanya robot ini
diharapkan pekerjaan rumah tangga yang membutuhkan waktu luang untuk
mengerjakannya dan lumayan menguras waktu seperti menyapu dan mengepel bisa
diselesaikan dengan mudah, dan pemilik rumah bisa melakukan kegiatannya dan
kesibukannya dengan tenang tentunya.
F.
Solusi
yang diusulkan
Dengan proyek pembuatan robot
rumah tangga ‘RT ROBOT’ ini ada beberapa solusi yang diusulkan antara lain :
1. Membantu menyelesaikan pekerjaan
rumah tangga
2. Dapat menyelesaikan tugas menyapu
dan mengepel lantai
3. Dapat mendeteksi kotoran dilantai
dan akan langsung membersihkannya
G.
Hasil
yang diharapkan
Adapun hasil yang diharapkan dari
‘RT ROBOT’ ini adalah membantu menyelesaikan tugas rumah tangga khususnya tugas
menyapu dan mengepel lantai, dan juga bisa mendeteksi tingkat kekotoran lantai
rumah lalu membersihkan dengan sendiri, sehingga walaupun pemilik rumah
memiliki kesibukan yang lebih mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan rumah
mereka dan mereka bisa fokus dengan pekerjaan mereka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Robot
Robot adalah
sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas
fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan
program yang telah didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Cheko “robota” yang
berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya
digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor.
Biasanya kebanyakan robot industri digunakan
dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan
luar angkasa, pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search
and rescue), dan untuk pencarian tambang. Belakangan ini robot mulai
memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat pembantu rumah tangga,
seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.[1]
B.
Sensor [2]
Sensor adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang
berasal dari perubahan suatu energi seperti energi listrik, energi fisika,
energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya. Contoh ; Camera sebagai
sensor penglihatan, telinga sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor
peraba, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, dan lainnya.
Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan
penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam
memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan
secara otomatis.
Peryaratan Umum Sensor dan Transduser Dalam memilih peralatan
sensor dan transduser yang tepat dan sesuai dengan sistem yang akan disensor
maka perlu diperhatikan persyaratan umum sensor berikut ini :
1.
Linearitas Sensor / Tranducer
Ada banyak sensor yang menghasilkan sinyal keluaran yang berubah secara kontinyu sebagai
tanggapan terhadap masukan yang berubah secara kontinyu. Sebagai contoh, sebuah
sensor panas dapat menghasilkan tegangan sesuai dengan panas yang dirasakannya.
Dalam kasus seperti ini, biasanya dapat diketahui secara tepat bagaimana
perubahan keluaran dibandingkan dengan masukannya berupa sebuah grafik. Gambar
dibawah memperlihatkan hubungan dari dua buah sensor panas yang berbeda. Garis
lurus pada gambar (a). memperlihatkan tanggapan linier, sedangkan pada gambar
(b). adalah tanggapan non-linier.
2.
Sensitivitas Sensor / Tranducer
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor
terhadap kuantitas yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan
bilangan yang menunjukan “perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan
masukan”. Beberepa sensor panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan
“satu volt per derajat”, yang berarti perubahan satu derajat pada masukan
akan menghasilkan perubahan satu volt pada keluarannya. Sensor
panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan “dua volt per derajat”, yang berarti
memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama. Linieritas sensor juga
mempengaruhi sensitivitas dari sensor. Apabila tanggapannya linier, maka
sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan pengukuran keseluruhan. Sensor
dengan tanggapan paga gambar (b) diatas akan lebih peka pada temperatur yang
tinggi dari pada temperatur yang rendah.
3.
Tanggapan Waktu Sensor / Tranducer
Tanggapan waktu pada
sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya terhadap perubahan masukan.
Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan frekuensi yang jelek adalah sebuah
termometer merkuri. Masukannya adalah temperatur dan keluarannya adalah posisi
merkuri. Misalkan perubahan temperatur terjadi sedikit demi sedikit dan
kontinyu terhadap waktu, seperti tampak pada gambar (a) dibawah. Frekuensi adalah
jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam satuan hertz (Hz). { 1 hertz
berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000 siklus per detik]. Pada
frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara lambat, termometer
akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”. Tetapi apabila perubahan
temperatur sangat cepat lihat gambar (b) dibawah maka tidak diharapkan akan
melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia bersifat lamban dan
hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
Ada bermacam cara
untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor. Misalnya “satu milivolt
pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan dengan “decibel
(db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi tertentu dengan daya
keluaran pada frekuensi referensi.
C.
Mikrokontroler
[3]
Mikrokontroler adalah
sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya
dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU
(Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti
Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya.
Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O
pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
Mikrokontroler MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM
(Programmable and Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi
sebanyak 1000 kali. Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi
high density non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan
memori program untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau
dengan menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8
bit serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metodelogi
merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis. Berikut ini
adalah suatu metodelogi untuk merealisasikan proyek pembuatan robot pembantu
rumah tangga ‘RT ROBOT’, tahapannya sebagai berikut :
1. Analisis kebutuhan
Mempelajari proses – proses dan
identifikasi data – data yang dibutuhkan, dalam perancangan suatu robot cerdas,
yang dapat membantu meyelesaikan pekerjaan rumah tangga.
2. Desain fungsi
Melakukan desain sistem secara
detail, mulai dari mekanika dan eletronika sehingga membentuk sistem yang
lengkap sesuai dengan fungsi – fungsi yang dikehendaki.
3. Pemrograman
Melakukan coding untuk
merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Lama pengerjaan, kerumitan dan
jumlah baris coding menentukan besar kecilnya harga robot yang dibuat.
4. Pengujian
Melakukan beberapa testing dab
uji prilaku (behavior testing), fokus terhadapa input dan output, dan testing
terhadap fungsionalitas sistem.
5. Instalasi
Menempatkan robot pada rumah yang
akan dilakukan pengerjaan sebagai pembantu rumah tangga.
BAB IV
JADWAL DAN BIAYA KEGIATAN
A.
Uraian
kegiatan
Kegiatan
|
Sub
kegiatan
|
Analisis
kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan proyek
|
-
Analisis
kebutuhan mekanika
-
Analisis
kebutuhan elektronika
|
Desain
mekanik dan elektronika robot
|
-
Desain
mekanik robot dengan fungsionalitas menyapu dan mengepel
-
Desain
elektronika pada software Altium desain
|
Pembelian
bahan – bahan yang dibutuhkan ( mekanika dan elektronika)
|
-
Pembelian
baja ringan untuk rangka robot
-
Pembelian
motor dan roda untuk pengegerak robot
-
Pembelian
komponen- komponen elektronika yang dibutuhkan
|
Implementasi
dan pembuatan mekanika robot
|
-
Pengelasan
rangka robot
-
Pemasangan
motor dan roda robot
|
Pembuatan
dan pemasangan elektronika robot (soldering, pemasangan)
|
-
Perancangan
layout PCB dengan menggunakan software altium
-
Pencetakan
layout PCB
-
Penyolderan
komponen pada layout PCB
|
Penanaman
kecerdasan atau pemrograman robot
|
-
Coding
mikrokontroler robot dengan menggunakan bahasa C
|
Trial
and error robot
|
-
Percobaan
fungsionalitas robot
-
Penyempurnaan
fungsionalitas robot
|
Finishing
dan packing robot
|
-
Pemasangan
bodi robot agar menarik
|
B.
Waktu
pelaksanaan kegiatan
Indeks
|
Kegiatan
|
Waktu
Pelaksanaan (Minggu)
|
||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
||
A
|
Analisis
kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan proyek
|
|||||||||||
B
|
Desain mekanik
dan elektronika robot
|
|||||||||||
C
|
Pembelian bahan –
bahan yang dibutuhkan ( mekanika dan elektronika)
|
|||||||||||
D
|
Implementasi dan
pembuatan mekanika robot
|
|||||||||||
E
|
Pembuatan dan
pemasangan elektronika robot (soldering, pemasangan)
|
|||||||||||
F
|
Penanaman
kecerdasan atau pemrograman robot
|
|||||||||||
G
|
Trial and error
robot
|
|||||||||||
H
|
Finishing dan
packing robot
|
C.
Network
diagram
D.
Biaya
proyek
No.
|
Nama barang
|
Biaya
|
1
|
Baja
ringan
|
Rp. 500.000,-
|
2
|
Motor
DC
|
Rp. 500.000,-
|
3
|
Roda
|
Rp. 400.000,-
|
4
|
Mikrokontroler
arduino UNO
|
Rp. 340.000,-
|
5
|
Sensor
|
Rp. 300.000,-
|
6
|
Komponen
elektronika
|
Rp. 1.000.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 3.040.000,-
|
No.
|
Pengerjaan
|
Biaya
|
1
|
Las
mekanik robot
|
Rp. 150.000,-
|
2
|
Pencetakan
PCB elektronika robot
|
Rp. 500.000,-
|
3
|
Lain
- lain
|
Rp. 200.000,-
|
TOTAL
|
Rp. 850.000,-
|
DAFTAR
PUSTAKA